Sabtu, 02 Maret 2013

CERPEN 05 " Masjid Tua itu ! "


Masjid Tua itu !
Aku terhentak kaget dipembaringanku.aku mendengar suara yang menggema di telingaku.suara itu kalimat “hayya ‘ala sholah”.aku membuka mata.menoleh kekiri dan kekanan.mencari sebuah benda kecil.akhirnya HPku aku temukan juga.akupun cepat-cepat menekan tombol-tombolnya.melihat waktu yang tercancum depan layar monitor HpKU. “astagfirullah! rupanya saya agak telat bangun.bangun untuk kemasjid mendengungkan  adzan yang tiap subuh datang .” akupun Cepat-cepat begegas bangun dari ranjang kecilku  itu.tak lupa aku hembuskan napasku dengan  iringan ucapan syukur.ucapan yang harus di dengungkan oleh muslim.yang tak lupa bersyukur kepada Rabb penciptanya yang masih memberikan kesempatan menikmati lagi subuh ini. “Alhamdulillah” ucapku sambil duduk sejenak dengan memperbaiki perasaanku yang seakan dadaku berdebar-debar.
Akupun membuka pintu.menuju kekamar kecil.air wudhu membuatku sedikit kedinginan di subuh itu.menjadikan sejuk.bagian anggota tubuhku tersiram oleh air-air wudhu itu.bukan hanya dapat menyirami kuman,bakteri yang melekat dikulitku.tapi air wudhu itu bisa menyirami dosa-dosa yang di lakukan oleh anggota-anggota tubuh itu yang saat beraktiftas yang kadangkala sering salah .
Sarung yang berwarna coklat kehitam-hitaman aku pakai dengan kilat.sarung yang satu-satunya aku pakai ketika sholat. sarung favoritku. sarung yang membuatku nyaman untuk aku pakai ketika sholat.sarung yang cocok buatku selain kainnya tidak kepanjangan.membuatku percaya diri ketika berhadapan dengan Allah.menampilkan pakaian yang bagus.baju kokohpun aku pakai  dengan kilat juga.kopiah tak lupa aku kenakan di kepala kecilku.cermin kecil yang sudah terpampang di depanku sudah siap menilai diriku “sempurna.”batinku berbisik ketika melihat sosokku yang sudah berdiri di depan cermin itu dengan gagah. J
Tanpa menunggu waktu lama.aku keluar dari kamar kecilku.kamar kostku.kamar-kamar kost yang berjajar rapi  itu. pintu-pintunya masih tertutup rapat.suasananya sunyi.aku menyusuri jalan kecil menuju luar rumah.Diluar sana sama keadaannya didalam kostku itu.sepi tak ada suara. Hanya Suara jangkrik yang bersahut-sahutan.suara ayam berkokok tak kedengaran lagi.munkin ia ketiduran.serta yang mendominasi  suara adzan yang berdengung dengan kencang.suara muadzim yang sejak tadi mengumandangkan adzan. suara terakhir dari adzannya ketika kakiku melangkahkan keluar “ Lailaha illah llah” dengungnya dengan penuh kemantapan.mengikuti arti dan makna dari kalimat thoyyibah itu.mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.hanya Allah yang patut  kita sembah.hanya ALLAH yang kita patut  ikuti aturanNya.Aturan yang bukan hanya kebaikan di dunia tapi juga kebaikan kita di Akhirat.Yang mengatur semua jagat Raya ini.tapi kadang manusia terlalu sombong untuk melampaui Allah.mereka tak mau lagi di atur oleh aturan Allah.hanya bisa membuat aturan sendirinya.aturan yang mengikuti aturan nafsunya.tak ayal dengan binatang yang tak punya akal.bahkan lebih dari itu.
Aku melangkahkan kaki menuju kedalam masjid itu.kaki kananku yang pertama menyertaiku ketika memasuki pintu masjid itu “bukakanlah pintu rahmatMu ya Allah”ucap lisanku. Aku melihat kedepan.melihat orang-orang yang ada di didalam masjid itu.Masjid yang sudah tua. letaknya sangat trategis.berada di tengah-tengah kerumunan rumah warga.sehingga membuat imbang langkah kaki dari setiap rumah warga.mataku tertuju pada jamaah masjid itu.aku terhentak. membuat hatiku seakan menangis melihat jamaah yang hadir didalam masjid itu.jumlahnya hanya bisa di hitung dengan jari bahkan tak cukup .hanya bisa di hitung  dengan jari-jari tangan kananku.hanya berjumlah 4 orang.dominan adalah orang tua.oarang tua renta yang suara imamnya sudah kabur-kabur.bahkan ketika berdiri saja tak lurus seperti para pemuda yang kuat.badannya sudah bungkuk.ketika sujudpun seakan terasa sulit untuk turun di bawah sajadah yang sudah terhampar di depannya.kembali lagi hatiku miris melihat semuanya.kembali lagi bertanya-tanya “kemana warga lain? Apakah mereka tidak mendengar suara adzan.suara yang kudengar tadi yang volumenya sangat besar dengan bantuan mikrofon?apakah mereka tertidur.ataukah mereka tidak lagi menaati perintah sholat.perintah Allah ini? Padahal jumlah yang ada di dalam masjid itu tak sebanding dengan jumlah kaum muslimin yang ada di kompleks itu.bahkan mereka lebih sehat jika di banding dengan orang-orang tua yang ada di dalam masjid tua.jama’ahnyapun mengikut  menjadi orang-orang tua.”
“Suara adzan panggilan sholat itu bagaikan seperti sebuah HP lagi.sebuah HP dilayar monitornya tertuliskan PANGGILAN TAK TERJAWAB.begitupun dengan manusia.tapi kadang manusia melampaui batas.sebuah HP tertuliskan panggilan tak terjawab karena kadangkala tidak mendengar dan mengetahui adanya panggilan itu.beda  dengan manusia.ia mendengar dan mengetahui bahwa suara adzan itu pertanda keawajiban yang akan harus di lakukan.tapi ia abaikan begitu saja.Sebuah HP adalah benda mati yang bisa bicara dan tak punya akal.manusia bisa bicara,mendengar dan punya akal.jika kejadiannya seperti itu berarti manusia tidak lagi berbeda dengan HP kecil itu.bahkan manusia lebih dari semua itu.” Ucap hatiku menumpahkan semua curhatannya kepadaku.mengakhirinya semuanya ketika suara iqomaat dikumandangkan oleh seorang muadzim itu yang lagi-lagi di dendangkan orang tua.
End