Masjid
Tua itu !
Aku
terhentak kaget dipembaringanku.aku mendengar suara yang menggema di
telingaku.suara itu kalimat “hayya ‘ala sholah”.aku membuka mata.menoleh kekiri
dan kekanan.mencari sebuah benda kecil.akhirnya HPku aku temukan juga.akupun cepat-cepat
menekan tombol-tombolnya.melihat waktu yang tercancum depan layar monitor HpKU.
“astagfirullah! rupanya saya agak telat bangun.bangun untuk kemasjid
mendengungkan adzan yang tiap subuh
datang .” akupun Cepat-cepat begegas bangun dari ranjang kecilku itu.tak lupa aku hembuskan napasku dengan iringan ucapan syukur.ucapan yang harus di
dengungkan oleh muslim.yang tak lupa bersyukur kepada Rabb penciptanya yang
masih memberikan kesempatan menikmati lagi subuh ini. “Alhamdulillah” ucapku
sambil duduk sejenak dengan memperbaiki perasaanku yang seakan dadaku
berdebar-debar.
Akupun
membuka pintu.menuju kekamar kecil.air wudhu membuatku sedikit kedinginan di
subuh itu.menjadikan sejuk.bagian anggota tubuhku tersiram oleh air-air wudhu
itu.bukan hanya dapat menyirami kuman,bakteri yang melekat dikulitku.tapi air
wudhu itu bisa menyirami dosa-dosa yang di lakukan oleh anggota-anggota tubuh
itu yang saat beraktiftas yang kadangkala sering salah .
Sarung
yang berwarna coklat kehitam-hitaman aku pakai dengan kilat.sarung yang
satu-satunya aku pakai ketika sholat. sarung favoritku. sarung yang membuatku
nyaman untuk aku pakai ketika sholat.sarung yang cocok buatku selain kainnya tidak
kepanjangan.membuatku percaya diri ketika berhadapan dengan Allah.menampilkan
pakaian yang bagus.baju kokohpun aku pakai
dengan kilat juga.kopiah tak lupa aku kenakan di kepala kecilku.cermin
kecil yang sudah terpampang di depanku sudah siap menilai diriku
“sempurna.”batinku berbisik ketika melihat sosokku yang sudah berdiri di depan
cermin itu dengan gagah. J
Tanpa
menunggu waktu lama.aku keluar dari kamar kecilku.kamar kostku.kamar-kamar kost
yang berjajar rapi itu. pintu-pintunya
masih tertutup rapat.suasananya sunyi.aku menyusuri jalan kecil menuju luar
rumah.Diluar sana sama keadaannya didalam kostku itu.sepi tak ada suara. Hanya Suara
jangkrik yang bersahut-sahutan.suara ayam berkokok tak kedengaran lagi.munkin
ia ketiduran.serta yang mendominasi suara adzan yang berdengung dengan
kencang.suara muadzim yang sejak tadi mengumandangkan adzan. suara terakhir
dari adzannya ketika kakiku melangkahkan keluar “ Lailaha illah llah”
dengungnya dengan penuh kemantapan.mengikuti arti dan makna dari kalimat
thoyyibah itu.mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.hanya Allah yang patut
kita sembah.hanya ALLAH yang kita patut ikuti aturanNya.Aturan yang bukan hanya
kebaikan di dunia tapi juga kebaikan kita di Akhirat.Yang mengatur semua jagat
Raya ini.tapi kadang manusia terlalu sombong untuk melampaui Allah.mereka tak
mau lagi di atur oleh aturan Allah.hanya bisa membuat aturan sendirinya.aturan
yang mengikuti aturan nafsunya.tak ayal dengan binatang yang tak punya
akal.bahkan lebih dari itu.
Aku
melangkahkan kaki menuju kedalam masjid itu.kaki kananku yang pertama menyertaiku
ketika memasuki pintu masjid itu “bukakanlah pintu rahmatMu ya Allah”ucap
lisanku. Aku melihat kedepan.melihat orang-orang yang ada di didalam masjid
itu.Masjid yang sudah tua. letaknya sangat trategis.berada di tengah-tengah
kerumunan rumah warga.sehingga membuat imbang langkah kaki dari setiap rumah
warga.mataku tertuju pada jamaah masjid itu.aku terhentak. membuat hatiku
seakan menangis melihat jamaah yang hadir didalam masjid itu.jumlahnya hanya
bisa di hitung dengan jari bahkan tak cukup .hanya bisa di hitung dengan jari-jari tangan kananku.hanya
berjumlah 4 orang.dominan adalah orang tua.oarang tua renta yang suara imamnya
sudah kabur-kabur.bahkan ketika berdiri saja tak lurus seperti para pemuda yang
kuat.badannya sudah bungkuk.ketika sujudpun seakan terasa sulit untuk turun di
bawah sajadah yang sudah terhampar di depannya.kembali lagi hatiku miris
melihat semuanya.kembali lagi bertanya-tanya “kemana warga lain? Apakah mereka
tidak mendengar suara adzan.suara yang kudengar tadi yang volumenya sangat
besar dengan bantuan mikrofon?apakah mereka tertidur.ataukah mereka tidak lagi
menaati perintah sholat.perintah Allah ini? Padahal jumlah yang ada di dalam
masjid itu tak sebanding dengan jumlah kaum muslimin yang ada di kompleks
itu.bahkan mereka lebih sehat jika di banding dengan orang-orang tua yang ada
di dalam masjid tua.jama’ahnyapun mengikut menjadi orang-orang tua.”
“Suara
adzan panggilan sholat itu bagaikan seperti sebuah HP lagi.sebuah HP dilayar
monitornya tertuliskan PANGGILAN TAK TERJAWAB.begitupun dengan manusia.tapi
kadang manusia melampaui batas.sebuah HP tertuliskan panggilan tak terjawab
karena kadangkala tidak mendengar dan mengetahui adanya panggilan itu.beda dengan manusia.ia mendengar dan mengetahui
bahwa suara adzan itu pertanda keawajiban yang akan harus di lakukan.tapi ia
abaikan begitu saja.Sebuah HP adalah benda mati yang bisa bicara dan tak punya
akal.manusia bisa bicara,mendengar dan punya akal.jika kejadiannya seperti itu
berarti manusia tidak lagi berbeda dengan HP kecil itu.bahkan manusia lebih
dari semua itu.” Ucap hatiku menumpahkan semua curhatannya
kepadaku.mengakhirinya semuanya ketika suara iqomaat dikumandangkan oleh seorang
muadzim itu yang lagi-lagi di dendangkan orang tua.
End