Minggu, 10 Maret 2013

cerpen 06 " Bisu tapi bisa !


                                       Bisu tapi Bisa !      
“Aku punya istri dan dua orang anak.” ucapnya dengan penuh isyarat sambil menggoreskan kayu kecil ketanah.
“Terus istri dan anak kemana?”tanyaku sambil mengerakkan-gerakkan tanganku.belajar dengan bicara isyarat.semoga ia tahu dengan apa yang aku sudah lakukan.
Rupanya ia mengerti.ia mengambil kembali kayu kecil yang ada di depannya yang sudah ia buang beberapa detik yang lalu.menulis dengan lincah ke atas tanah itu.mataku takjub melihat tulisan itu.seakan menyaksikan sebuah pemandangan yang sangat indah di hadapanku.aku mengamatinya sampai tangannya berhenti. mulutku berkomat-kamit membaca tulisan itu.Tulisan yang semuanya huruf  kapital.
“ISTRIKU MATI.ANAKKU YANG KEDUA JUGA MATI.” Tulisannya terpampang di depanku. Tulisan yang Berdiri tegap di atas tanah.sambil menatap kearahku dengan sedikit tersenyum.
Aku kembali bertanya kepadanya dengan gaya gerak-gerikku  yang  terulang “kenapa lagi?”
Ia terdiam beberapa detik.Ia pun tidak lagi menggoreskan kayu kecil di atas tanah tapi ia menggunakan gerakkan tubuhnya.aku masih focus pada gerakkan itu.pertama yang aku lihat kedua tangannya saling  bertemu dan bertabrakan.kemudian ia menunjuk sebuah motor yang ada di depanku.setelah itu ia kembali menunjuk sebuah mobil yang ada di samping motor itu.ia kembali menatapku.kemudian mengangkat tangannya serta meletakkannya disamping wajahnya  sambil kedua matanya tertutup.membuka matanya dan kembali menatapku dengan raut muka yang sedikit sedih.
Aku mengangguk.tanda aku mengerti dengan penjelasan gerak-geriknya.Hatiku miris.Akalku menangkap sebuah penjelasan “Istri dan anaknya mati tertabrak mobil ketika mengendarai motor! ” melihatku. ia menungging sebuah senyum kewajahku.akupun kembali menggerakkan tanganku sambil meletakkan kedadaku dengan mengelus-elusnya.kemudian jari telunjukku mengarah  kearah langit.Kini ia mengerti dengan apa yang aku lakukan.ia juga mengangguk.pertanda bisa mengambil sepotong nasehat dariku.
“Sabar ! Ada Allah di atas sana.mungkin itulah yang bisa ia tangkap dariku.aku mengira-ira seperti itu.
Ia kembali menatapku.penuh dengan keseriusan.aku terhipnotis dengan keadaannya.menatapnya dengan penuh serius juga.tiba-tiba keseriusan itu berubah menjadi senyuman.ia tersenyum lebar kedepanku.tangannya kembali mengerak-gerakkan keatas tanah itu dengan mengambil sepotong kayu kecil.ia menulis “ANAKKU SATU SEKOLAH SD ! “ Ia kembali menggerakkan jarinya dengan semangat kemudian menunjuk mulutnya sambil mengerak-gerakkannya.ia tersenyum lagi kearahku.wajahnya puas menatapku.
Aku menangkap arti dari gerakan tadi. “Anaknya bisa bicara.tak seperti dirinya.bisu..!”
Oh,,gitu ya ! ucapku sambil mengangguk-ngangguk.aku membalas senyum puas kearahnya dengan mengucapkan “Alhamdulillah ya !”. Aku kembali menatapnya tajam.kulitnya hitam pekak.karena sinar matahari selalu menyinarinya di tiap hari. Ia bisu tapi ia bisa.Bisa untuk hidup.hidup penuh dengan optimis.tak pernah terlihat keluh kesah di wajahnya.semangat kerjanya tak pernah pudar.sementara aku hanyalah manusia yang lemah.sering berkeluh kesah. “Oh tuhan.kuatkannlah aku ! berilah semangat dalam hidupku seperti semangat orang bisu itu.bahkan lebihkanlah ya Allah “ ucap hatiku.
End
By Faiq Al-fatih

0 komentar: