Bisu
tapi Bisa !
“Aku punya istri dan
dua orang anak.” ucapnya dengan penuh isyarat sambil menggoreskan kayu kecil
ketanah.
“Terus istri dan anak
kemana?”tanyaku sambil mengerakkan-gerakkan tanganku.belajar dengan bicara
isyarat.semoga ia tahu dengan apa yang aku sudah lakukan.
Rupanya ia mengerti.ia
mengambil kembali kayu kecil yang ada di depannya yang sudah ia buang beberapa
detik yang lalu.menulis dengan lincah ke atas tanah itu.mataku takjub melihat tulisan
itu.seakan menyaksikan sebuah pemandangan yang sangat indah di hadapanku.aku
mengamatinya sampai tangannya berhenti. mulutku berkomat-kamit membaca tulisan
itu.Tulisan yang semuanya huruf kapital.
“ISTRIKU MATI.ANAKKU
YANG KEDUA JUGA MATI.” Tulisannya terpampang di depanku. Tulisan yang Berdiri
tegap di atas tanah.sambil menatap kearahku dengan sedikit tersenyum.
Aku kembali bertanya
kepadanya dengan gaya gerak-gerikku yang
terulang “kenapa lagi?”
Ia terdiam beberapa
detik.Ia pun tidak lagi menggoreskan kayu kecil di atas tanah tapi ia menggunakan
gerakkan tubuhnya.aku masih focus pada gerakkan itu.pertama yang aku lihat kedua
tangannya saling bertemu dan bertabrakan.kemudian
ia menunjuk sebuah motor yang ada di depanku.setelah itu ia kembali menunjuk
sebuah mobil yang ada di samping motor itu.ia kembali menatapku.kemudian
mengangkat tangannya serta meletakkannya disamping wajahnya sambil kedua matanya tertutup.membuka matanya
dan kembali menatapku dengan raut muka yang sedikit sedih.
Aku mengangguk.tanda
aku mengerti dengan penjelasan gerak-geriknya.Hatiku miris.Akalku menangkap
sebuah penjelasan “Istri dan anaknya mati tertabrak mobil ketika mengendarai
motor! ” melihatku. ia menungging sebuah senyum kewajahku.akupun kembali
menggerakkan tanganku sambil meletakkan kedadaku dengan mengelus-elusnya.kemudian
jari telunjukku mengarah kearah
langit.Kini ia mengerti dengan apa yang aku lakukan.ia juga mengangguk.pertanda
bisa mengambil sepotong nasehat dariku.
“Sabar ! Ada Allah di
atas sana.mungkin itulah yang bisa ia tangkap dariku.aku mengira-ira seperti
itu.
Ia kembali
menatapku.penuh dengan keseriusan.aku terhipnotis dengan keadaannya.menatapnya
dengan penuh serius juga.tiba-tiba keseriusan itu berubah menjadi senyuman.ia
tersenyum lebar kedepanku.tangannya kembali mengerak-gerakkan keatas tanah itu
dengan mengambil sepotong kayu kecil.ia menulis “ANAKKU SATU SEKOLAH SD ! “ Ia
kembali menggerakkan jarinya dengan semangat kemudian menunjuk mulutnya sambil
mengerak-gerakkannya.ia tersenyum lagi kearahku.wajahnya puas menatapku.
Aku menangkap arti dari
gerakan tadi. “Anaknya bisa bicara.tak seperti dirinya.bisu..!”
Oh,,gitu ya ! ucapku
sambil mengangguk-ngangguk.aku membalas senyum puas kearahnya dengan
mengucapkan “Alhamdulillah ya !”. Aku kembali menatapnya tajam.kulitnya hitam
pekak.karena sinar matahari selalu menyinarinya di tiap hari. Ia bisu tapi ia
bisa.Bisa untuk hidup.hidup penuh dengan optimis.tak pernah terlihat keluh
kesah di wajahnya.semangat kerjanya tak pernah pudar.sementara aku hanyalah
manusia yang lemah.sering berkeluh kesah. “Oh tuhan.kuatkannlah aku ! berilah
semangat dalam hidupku seperti semangat orang bisu itu.bahkan lebihkanlah ya
Allah “ ucap hatiku.
End
By
Faiq Al-fatih
0 komentar:
Posting Komentar